SMK Muhammadiyah Palu Gelar Workshop Guru Hebat, Undang Coach Anwar Pakar Hypnoteaching sebagai Narasumber

Palu. mewarta.com. SMK Muhammadiyah 1 Palu (SMK MUHIPA) adakan kegiatan Workshop Guru Hebat bertajuk “Menaklukkan Siswa Tanpa Emosi, Marah, Tanpa Hukuman dengan Teknik Hypnosis” pada Jum’at (09/03/2024) di Aula Gedung SMK Muhammadiyah 1 Palu (SMK MUHIPA). Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Dr H. Mustamin Idris. MS.i (Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng membidangi Mejelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Majelis Dikdasmen), beliau menjelaskan, pendidikan adalah cara memanusiakan manusia untuk menjadi manusia yang dilakukan oleh manusia secara manusiawi dan normatif “Pada hakikatnya, yang kita didik ini adalah manusia. Jadi kita perlakukan sebagai manusia untuk menjadi manusia dengan segala karakternya dan tentu hanya bisa dilakukan dengan cara-cara yang manusiawi. Ini bukan hanya sebatas menjadi seorang guru, tetapi sebagai pembimbing juga karena membimbing itu sifatnya mengarahkan dan tidak memaksakan. Oleh karena itu modal yang pertama pada saat kita bertemu dengan anak didik kita, pahami siapa dia dan kita perlakukan hal yang sama sebagai manusia,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Kepala Sekolah SMK  Muhammadiyah 1 Palu (SMK MUHIPA) Siti Rahma, S.Pd., M.M, bertindak sebagai keynote speaker. Dalam paparannya menyampaikan bahwasanya modal dasar bagi seorang guru adalah memiliki rasa kepedulian terhadap anak didiknya. Tidak hanya sebatas menyampaikan materi, seorang guru harus peduli terhadap masa depan anak didiknya. “Bapak dan Ibu, menjadi guru tidak hanya sebatas menyampaikan materi, akan tetapi, ada sesuatu di dalam diri kita yaitu kepedulian. Peduli kepada masa depan anak didik kita karena kita juga ingin anak kita memiliki masa depan yang baik. Jadi, modal yang paling utama bagi seorang guru bukan masalah tingginya gelar, bukan masalah kepemilikan sertifikasi sebagai seorang guru, tetapi modal dasar bagi seorang guru adalah kepedulian,” terangnya.

Dalam pemaparannya, coach Anwar menjelaskan bahwa sebagai guru bahkan sebagai orangtua mempunyai kewajiban mengembangkan potensi anak untuk menjadi manusia. Apabila potensinya adalah pintar, maka kewajiban kita membuat dia menjadi orang yang pintar. Kita sudah diberikan potensi paling tidak 4 klasifikasi, yaitu satu dengan insting, kedua dengan panca indera, ketiga dengan meminta, dan yang ke empat dengan iman. Bagaimana itu semuanya bisa berkembang sebagai modal untuk menjadi manusia. Jadi, bisa disimpulkan bahwa manusia yang paling tinggi itu adalah manusia yang sudah sampai pada sebuah titik semua harus didasari dengan sebuah ketauhidan dan iman, jelasnya.

Peserta kegiatan diikuti oleh puluhan guru dari berbagai sekolah yang ada di Kota Palu dan berlangsung sejak pukul 13.00 sampai dengan 16.30 WITA dan sesi terakhir dari kegiatan ini coach Anwar melakukan beberapa simulasi hypnosis kepada beberapa peserta secara acak dan alhamdulillah kegiatan berjalan dengan sangat baik dan lancar. AWR

Exit mobile version