Dosa Besar Guru! Coach Muh Anwar HM Sebut Kelas Anda ‘Penjara Boring’ Ini Solusi Brutalnya!

Mewarta.com. Palu, 19 Juli 2025 – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Palu bekerjasama dengan The Indonesian Teaching Mind Technology (ITMT) Indonesia sukses menggelar workshop bertajuk “Implementasi Deep Learning dan Kurikulum Cinta: Menciptakan Suasana Belajar Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Multimedia MAN 2 Kota Palu, Jl. M.H. Thamrin No. 41, pada Sabtu (19/7/2025) pukul 09.00 WITA hingga selesai, diikuti oleh seluruh guru MAN 2 Kota Palu serta anggota KKM MAN 2.

Dr. H. Taufik, S.Ag., M.Ag., selaku Kepala MAN 2 Kota Palu, secara resmi membuka acara dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya workshop ini. “Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang menyentuh hati dan pikiran. Kurikulum Cinta dan pendekatan deep learning yang dibahas hari ini sangat relevan dengan visi kami dalam mewujudkan pendidikan yang holistik dan bermakna,” ujarnya.

Beliau juga mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok pemateri, Coach Muh Anwar. HM, yang dikenal sebagai pakar pendidikan berbasis mind technology“Coach Anwar bukan hanya teoritikus, tetapi praktisi yang mampu membawa energi positif dalam setiap penyampaian materinya. Saya yakin, workshop ini akan memberikan dampak besar bagi peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Palu,” tambah Dr. Taufik.

Madrasah di Sulawesi Tengah (Sulteng) kini melangkah maju menuju era pendidikan 4.0 dengan Workshop Implementasi Deep Learning dan Kurikulum Cinta. Kegiatan inovatif ini resmi dibuka oleh Bapak H. Muh Syamsu Nursi, S.Pd.I., MM, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, menunjukkan komitmen kuat untuk memajukan kualitas pendidikan madrasah di wilayahnya.

Dalam sambutannya, Bapak H. Muh Syamsu Nursi menekankan visi besar di balik workshop ini. “Kita berada di era di mana teknologi berkembang sangat pesat, dan madrasah harus menjadi garda terdepan dalam memanfaatkannya,” ujarnya. “Implementasi Deep Learning akan memungkinkan kita mendesain pembelajaran yang lebih personal, adaptif, dan efektif. Namun, ini tidak berarti kita melupakan jati diri. Kurikulum Cinta akan memastikan bahwa setiap kemajuan teknologi diiringi dengan penguatan akhlak mulia, empati, dan nilai-nilai keislaman yang menjadi ciri khas madrasah.”

Senada dengan itu, Bapak H. Irsan, S.Ag., M.Pd, Kasi Pendis Kantor Kementerian Agama Kota Palu, yang juga turut membuka acara, menegaskan pentingnya sinergi antara teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. “Deep learning akan menjadi fondasi bagi pembelajaran yang lebih adaptif dan personal di madrasah, sementara Kurikulum Cinta akan memastikan peserta didik tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki hati dan karakter mulia,” imbuh Bapak Irsan.

Workshop ini diharapkan menjadi wadah bagi para pendidik untuk menggali potensi kecerdasan buatan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, sekaligus memperkuat penanaman nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan akhlak mulia dalam setiap aspek pendidikan.

Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, madrasah di Sulawesi Tengah siap mencetak generasi penerus yang unggul secara intelektual dan spiritual, menjawab tantangan zaman dengan bekal ilmu dan iman.

 Coach Muh Anwar. HM Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar, Kepala Microleading FTK UIN Alauddin, sekaligus CEO ITMT Indonesia hadir dengan membawakan materi yang memukau. Sejak awal, beliau memancarkan energi tinggi dengan gaya penyampaian yang dinamis, tidak pernah duduk, dan terus mengajak peserta terlibat aktif.

Mengusung konsep Hypnoteaching, Coach Anwar menjelaskan bagaimana pendekatan pembelajaran bawah sadar dapat menciptakan suasana kelas yang lebih hidup, fokus, dan menggembirakan. “Guru bukan hanya pengajar, tapi juga hypnotist yang mampu memengaruhi pikiran siswa secara positif. Jika kita bisa memasukkan nilai-nilai cinta dan kesadaran dalam setiap pembelajaran, maka siswa akan lebih mudah menyerap ilmu dengan bahagia,” paparnya.

Workshop diisi dengan berbagai simulasi interaktif, mulai dari teknik anchoring untuk membangun konsentrasi siswa hingga praktik positive reinforcement yang membuat peserta terpana. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika Coach Anwar memandu seluruh guru melakukan self-hypnosis untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam mengajar. “Ternyata, mengajar bisa seperti ini! Sangat berbeda dari cara konvensional,” ujar salah satu peserta antusias.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi. Salah satu Peserta workshop, mengungkapkan kekagumannya: “Saya baru menyadari bahwa selama ini kita sering terjebak dalam metode mengajar monoton. Teknik hypnoteaching yang diajarkan Coach Anwar benar-benar membuka wawasan baru. Sangat aplikatif dan mudah dipraktikkan di kelas.”

Sementara itu,  salah satu anggota KKM, menyatakan bahwa workshop ini memberinya perspektif baru tentang pendidikan. “Sebagai guru, materi ini sangat berharga. Saya jadi tahu bagaimana menciptakan pembelajaran yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan.”

 “Waduh, Pak Coach! Saya kira hypnoteaching itu cuma buat bikin siswa tidur di kelas… Eh malah saya sendiri yang kehipnotis sampai lupa belum bayar listrik! Tapi serius, teknik finger snapping-nya beneran work. Tadi murid-murid pada kaget pas saya bilang: ‘Dari sekarang, kalian semua jatuh cinta sama aljabar!’… Eh, mereka malah nanya: ‘Bu Siti, akhirnya nikah juga ya?’”

 “Awalnya saya ikut workshop cuma pengin cari tahu cara bikin siswa gak kabur saat lari keliling lapangan… Eh, malah dapat ilmu ‘how to make students cry happy tears’! Pas simulasi anchoring, saya coba kasih sugesti: ‘Setiap dengar peluit, kalian akan semangat seperti Mauro Icardi!’… Tau-tau besoknya ada yang teriak: ‘Pak, saya mau nikahin Bu Guru IPA dong!’… Lah, ini mah hipnotisnya kebanyakan sinetron!”

 “Demi Allah, saya kira bakal diajarin mantra ‘Abrakadabra English Fluency’… Ternyata malah disuruh ‘hipnotis’ kursi kosong sambil bisik-bisik ‘You are Taylor Swift’! Siswa pada ngakak pas saya bilang: ‘Class, today we’ll learn grammar with the power of K-pop!’… Tapi anehnya, nilai ujian mereka naik! Mungkin karena saya udah gak lagi teriak ‘REMEMBER THIS!’ tapi ganti ‘Feel the grammar in your soul~’ sambil goyang ala Blackpink…”

Di akhir acara, Dr. H. Taufik kembali menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Coach Anwar dan tim ITMT Indonesia. “Kami berharap kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut. MAN 2 Kota Palu siap menjadi pionir dalam menerapkan deep learning dan Kurikulum Cinta demi pendidikan yang lebih bermutu,” tutupnya penuh optimisme.

Workshop ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat penghargaan kepada Coach Anwar sebagai bentuk terima kasih atas kontribusinya dalam memajukan pendidikan di Kota Palu. Dengan semangat baru, para guru MAN 2 siap membawa perubahan berarti dalam proses pembelajaran ke depannya.