Opini  

Waspadai Ucapanmu

Saya ingin mengatakan kepadamu, bahwa tidak semua kebenaran harus engkau katakan, tetapi yang pasti hendaknya apa yang kau katakan harus benar.

Waspadai dengan cermat dan penuh kesungguhan bahwa tutur kata menunjukan penilaian orang atas diri kita, you are what you say! Sungguh, tidak banyak orang yang menyadari, bahwa awal kehancuran, dimulai dari ucapan. Begitu juga sebaliknya, bahwa awal dari kemuliaan, dimulai dari tutur kata. Maka, apalagi yang akan dibanggakan, apabila setiap ucapan yang terlontar dari mulut, tidak memberikan bekas dan kesan bagi orang lain?.

Kesan keangkuhan, kesombongan bisa dibangun lewat rangkaian kalimat yang engkau lontarkan. Dan sebaliknya, kesan keteduhan, kepercayaan bahkan kualitas diri juga akan dibangun oleh kualitas ucapan. Maka, salah satu kepribadian muslim yang paling dominan pada dirinya adalah kekuatannya dalam menyusun kualitas kata dan ungkapan. Adalah para Nabi yang ucapannya penuh dengan hikmah, ilmu yang dibalut dengan bahasa yang mengesankan, qaulan layyinan, qaulan sadidan, qaulan kariman dan senantiasa terpelihara dari dusta. Kita sudah mahfum, betapa salah satu sifat kemuliaan Rasulullah, disamping shiddiq, fathanah dan amanah, adalah juga tabligh!.

Kebenaran adalah sifat yang paling pertama dan utama, disusul oleh kecerdasan berpikir yang terus dilatih untuk memikirkan segala fenomena sekitar, sehingga sifat fathanah bukan hanya diterjemahkan dengan pandai, tetapi beliau adalah tipikal figur manusia yang tak mengenal lelah berpikir dan berdzikir, genius!.

Sifat amanah menunjukkan, jiwanya yang selalu konsekwen dan konsisten, senafas antara kata dan perbuatan dan kesemuanya itu dilahirkan melalui sifat agung beliau yaitu sifat tabligh, satu kemuliaan dan keahlian berbicara yang sangat komunikatif yang tiada taranya. Begitulah hendaknya kita sebagai muslim, menghiasi diri, melatih diri untuk mampu tampil kedepan, berdiri diatas kebenaran dan keyakinan .

Karena pertimbangan akal, bisa jadi tidak semua berita tentang kebenaran diungkapan, tetapi haruslah dijadikan satu rumus kehidupan, bahwa dalam berbicara tetaplah harus benar!.

Tidak ada satu dalilpun, bagi pribadi muslim untuk menodai nuraninya yang selalu membumbung ke langit seraya mengelepakkan sayap-sayap al haq! Setiap ucapan, adalah pahat yang harus melahirkan ukiran yang indah dan bermanfaat. Ucapkanlah yang benar, atau diam!

Dan latihlah serta waspadailah setiap ucapan. Berpikir tentang kebenaran sebelum bicara, adalah lebih pantas daripada bicara tanpa berpikir! Sebagaimana yang kita pahami bahwa sebenarnya masih ada harapan sembuh, bila pedang melukai tubuh, tetapi kemanakah obat akan dicari, bila lidah melukai hati? (Anwar)