Mewarta.com, Opini – Hari ini, kita telah memasuki hari kedua di bulan Ramadhan. Bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, kita diwajibkan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita, salah satunya dengan melaksanakan puasa.
Puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sarana untuk menjaga hati, lisan, dan akal. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
أَيَّامٗا مَّعۡدُودَٰتٖۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدۡيَةٞ طَعَامُ مِسۡكِينٖۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيۡرٗا فَهُوَ خَيۡرٞ لَّهُۥۚ وَأَن تَصُومُواْ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ١٨٤
Terjemahnya :
“dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui
Ayat ini menjelaskan bahwa puasa adalah ibadah yang sangat istimewa, karena hanya Allah SWT yang akan membalasnya. Oleh karena itu, kita harus melaksanakan puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Menjaga hati adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam melaksanakan puasa. Kita harus menjaga hati kita dari segala bentuk kejahatan, seperti iri hati, dengki, dan marah. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan yang tidak berguna, maka Allah tidak membutuhkan puasanya.” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini menjelaskan bahwa puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga harus diiringi dengan meninggalkan perkataan dan perbuatan yang tidak berguna.
Menjaga lisan juga adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam melaksanakan puasa. Kita harus menjaga lisan kita dari segala bentuk ucapan yang tidak baik, seperti ghibah, namimah, dan dusta. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسُۡٔولٗا ٣٦
Terjemahnya :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra’: 36)
Ayat ini menjelaskan bahwa kita harus menjaga lisan kita dari segala bentuk ucapan yang tidak baik, karena kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita ucapkan.
Menjaga akal juga adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam melaksanakan puasa. Kita harus menjaga akal kita dari segala bentuk pemikiran yang tidak baik, seperti pemikiran yang negatif dan pemikiran yang tidak logis. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
Terjemahnya :
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Qur’an dengan kebenaran, untuk membedakan antara yang benar dan yang salah.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Ayat ini menjelaskan bahwa kita harus menjaga akal kita dari segala bentuk pemikiran yang tidak baik, karena Al-Qur’an telah menurunkan kebenaran untuk membedakan antara yang benar dan yang salah.
Puasa adalah sarana untuk menjaga hati, lisan, dan akal. Kita harus melaksanakan puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, serta menjaga hati, lisan, dan akal kita dari segala bentuk kejahatan dan pemikiran yang tidak baik.
Puasa, sarana untuk menjaga hati
Menjaga lisan, dan akal yang bijak
Menjaga diri, dari segala bentuk kejahatan
Puasa, sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
Puasa, sarana untuk meningkatkan kesabaran
Menjaga hati, dari segala bentuk iri hati
Menjaga lisan, dari segala bentuk ucapan yang tidak baik
Puasa, sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
Puasa, sarana untuk meningkatkan keimanan
Menjaga akal, dari segala bentuk pemikiran yang tidak baik
Menjaga diri, dari segala bentuk kejahatan
Puasa, sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
(AWR)