Opini  

Menakar Potensi Kawasan Wisata Selayar

Penulis : Andi Mahmud, ST, M. Ikom. (Ketua Komisi 1 DPRD Kepulauan Selayar)

Mewarta. Com, Selayar- Berbagai ide telah hadir dalam mendukung suksesnya wisata Selayar. Ide itu ada yang sempat terealisasi, walaupun setelah mewujud belum juga mampu mendatangkan wisatawan dan pada akhirnya menjadi monumen belaka. Sebagian ide lainnya belum mewujud hanya sampai batas wacana atau sekedar menjadi topik hangat dalam ruang-ruang publik. Ide lainnya lagi  ada dalam alam pemikiran kita bersama.

Kita sadari bahwa membangun wisata itu adalah pekerjaan yang penuh tantangan, waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Termasuk membangun wisata selayar yang tentunya butuh ide yang tepat, berbiaya murah dan berbasis wisata rakyat. Hal ini bisa kita wujudkan jika kita semua mau mengerjakannya secara bersama-sama.

Satu hal yang harus ada adalah objek atau destinasi wisata. Kita punya banyak destinasi wisata tetapi yang ada dan yang kita bangun belum sepenuhnya mendatangkan wisatawan dari luar selayar dalam jumlah yang lumayan banyak. Destinasi kita jauh ketinggalan dari pantai pasir putih di bira. Bira bukan lagi sekedar destinasi wisata tetapi lebih dari itu sudah menjadi kawasan wisata (K). Sebuah kawasan wisata yang mampu TUMBUH, terus berkembang dengan areal kawasan yang terus diperluas. Sampai terbangunnya titik KM 0.0 Sulawesi Selatan. Semua itu ada di Bira. Salah satu basis atau modal wisata yang mereka miliki sebelum bira menjadi kawasan wisata adalah Keterampilan masyarakatnya dalam membuat Kapal Phinisi. Itulah salah satu daya tariknya yang terus menghiasi pemandangan indah di pelabuhan bira sampai hari ini.  Kawasan ini akhirnya memberikan dampak dalam peningkatan pendapatan masyarakat di sekitarnya, transaksi ekonomi terjadi dalam jumlah yang cukup besar, setiap hari Kawasan Wisata Bira terus menghasilkan nilai dan peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar kawasan dan diluar kawasan terus tumbuh dengan terbangunnya rumah makan modern yang berjejer mulau dari tanah  beru sampai di bira.

Kita, yang terus melalui Kawasan ini, atau dalam waktu-waktu tertentu sempat menginap ikut menjadi saksi langsung maupun tidak langsung bahwa kawasan ini terus tumbuh dalam rentang waktu yang cukup lama untuk membentuk wajahnya seperti hari ini. Akhirnya Kawasan Wisata Bira bolehlah dikatakan Cukup Ramai dikunjungi oleh wisatawan dimana akhirnya kawasan ini memberikan dampak ekonomi bagi penduduk sekitar (E).

Bagaimana Selayar? Mampukah kita membangun destinasi wisata menjadi kawasan wisata? Tentu kita BISA. salah satu syaratnya adalah menunjuk dan menetapkan dimana akan kita kembangkan kawasan itu?  apa syaratnya? Orang yang berkunjung ke Selayar harus cepat tiba dan sampai di kawasan wisata kita, transportasi yang murah dan berbasis rakyat, dukungan akomodasi yang baik dan tentunya dua syarat mutlak lainnya yaitu punya akses listrik dan jaringan 24 jam. Dukungan  sepenuhnya dari masyarakat dan tentunya menarik untuk dikembangkan.

Hemat kami, sesuai dengan penetapan KEK PARIWISATA, lokasi yang tepat sebagai destinasi wisata yang bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata adalah Liang Kareta. Kenapa LIANG KARETA? Ada banyak variabel yang bisa mendukung LIANG KARETA menjadi Kawasan Wisata salah satunya dekat dengan Bandara Aroeppala (Transportasi), dekat dengan sarana penginapan (Akomodasi) Tamamelong, Norsyah dan Sunari, Dekat dengan Bone Malea (Destinasi disekitarnya) dan berada di tanduk pulau Gusung yang memiliki banyak potensi menjajikan. Ada pasir putih, ada selat benteng, ada padang sebagai gate wisata dan tentunya ada TERUMBU KARANG. Pendukung lainnya disana banyak kapal nelayan seperti bagang yang bisa menjadi ikon wisata bahari yang unik.

Tinggalkan Balasan