Opini  

Be Your Self

Mewarta.com, Opini. Secara sadar maupun tidak sadar, jika dicermati lebih lanjut, hidup dan tingkah laku manusia lebih banyak didominasi oleh seberapa besar label yang diberikan orang lain kepada kita. Perkembangan teknologi dan era globalisasi ternyata secara langsung maupun tidak langsung telah mengubah pola hidup seseorang. Penyakit-penyakit akibat kontribusi pola hidup yang tidak seimbang pun menunjukkan kenaikan jumlah yang cukup dramatis, sebutlah itu penyakit jantung, darah tinggi dan diabetes serta kanker. Hubungan antar manusia pun seakan-akan terasa kering akibat desakan pengaruh jaman yang cenderung hedonis (mencari hidup yang senang-senang) dan materialistis (mencari peluang harta yang sebanyak-banyaknya).

Persaingan yang tinggi dalam dunia karier pun terkadang membuat seseorang tidak dapat menjadi dirinya sendiri bahkan cenderung menjadi manusia “ABS” (asal bapak senang). Sebuah contoh, dalam sejarah hidupnya, olahraga yang ditekuninya adalah jalan kaki dan badminton, namun karena ingin menyenangkan hati pimpinannya yang suka olah raga tenis; dia pun harus keluar kocek untuk membeli raket dan les tenis. Ketika sang pimpinan tersebut di mutasi, raket tenis pun turut digantung. Demikian pula, supaya selalu kelihatan oleh pimpinannya sehingga nantinya mudah melakukan manuver karier seseorang yang tidak biasanya main golf, kini olah raga tersebut menjadi santapan sehari-hari.

Di satu belahan dunia ini terkisah seorang istri yang mencak-mencak dengan suaminya karena mengganti mobil minibus yang biasa di gunakan keluarga mereka dengan mobil tipe atau merek tertentu hanya supaya bisa ikut satu klub dengan pimpinannya. Dengan jaminan kepada sang istri, suatu saat jika sang pimpinannya mengangkat dirinya untuk menduduki jabatan tertentu karena sudah kenal dalam satu klub, sang suami berjanji akan membelikan mobil baru untuk istri dan keluarga.

Dalam istilah psikologi sering dikenal dengan istilah jadilah dirimu sendiri (be you rself), karena inilah jati diri yang sesungguhnya. Zig Ziglar pernah bertutur bahwa, “Anda akan gagal kalau coba-coba meniru siapa pun juga, tetapi Anda akan menjadi Anda yang terbaik yang pernah ada. Andalah satusatunya yang dapat menggunakan kemampuan Anda. Itu sungguh suatu tanggung jawab yang sangat besar”.

Namun, pada kenyataannya pendekatan psikologi (be your self) ini adalah peringkat ketiga dari upaya untuk menemukan dan menjadi diri sendiri. Peringkat tertinggi adalah tingkat teologi yakni “Give Your self, artinya penyerahan diri secara total kepada Sang Pencipta bahwa Dia mampu melakukan segala sesuatu atas kita. Give Yourself di dasarkan pada iman seseorang dan sejauh mana dia mengenal agama dan keyakinan yang dianutnya. Tingkat kedua adalah tingkat filsafat, yakni “Know Your self” (kenalilah dirimu sendiri).

Setelah manusia mengenal Penciptanya, maka dengan rendah hati dia berusaha untuk mengenal dirinya yang penuh dengan kelebihan dan kekurangan. Pemahaman yang tinggi pada tingkat pertama membuat seseorang semakin mampu menyelami perasaan orang lain, semakin terdorong untuk berbuat yang terbaik bagi sesama, dan semakin bergairah untuk melayani sesama.

Mengenal diri sendiri membuat seseorang mampu melakukan inventarisasi diri atas kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Baru tingkatan yang terakhir adalah bagaimana menjadi diri sendiri (be your self). Pada tingkatan ini akan muncul keyakinan bahwa apa pun keadaan kita, akan mampu melakukan sesuatu tanpa harus merasa rendah diri maupun putus asa. Menjadi diri sendiri, sekaligus menanamkan konsep bahwa setiap manusia dicipta untuk tujuan yang spesifik dari Sang Pencipta dan tidak ada satu pun manusia yang dicipta sia-sia.

Sesama manusialah yang terkadang membuat ukuran-ukuran sendiri tentang kesuksesan hidup seseorang. Ukuran tersebut biasanya bersifat materi dan segala sesuatu yang tampak. Sementara Sang Pencipta melihat dengan ukuran yang berbeda. Oleh karena itu, mengapa kita harus tunduk pada ukuran dan standar kehidupan yang dibuat manusia. Siapa Anda sesungguhnya akan berbicara lebih keras dari ucapan Anda.

               Be Yourself!

(Anwar)