Mewarta.Com, Makassar-Pertemuan Halaqa Ulama Sulawesi Selatan digagas oleh Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Pondok Pesantren Asadiyah di Hotel Remcy Makassar, Senin (30/12/2024).
Pertemuan ini menghadirkan para nara sumber, Agh. K. H. Muhammad Sagena selaku Dewan Masyahi Pondok Pesantren Asadiyah Pusat, Prof. DR. K. H. Najamudin Safa, M.A. selaku Ketua MUI Sulsel, Prof. Dr. K. H. Hamzah Harun Arrasyid, M. selaku Ketua Tandfiziyah PWNU Sulawesi Selatan, Dr. K. H. Baharudin Asafa, M.A. selaku Ketua MUI Kota Makassar, Dr. H. Basnang Said, MAg. selaku Direktur Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Dr. H. Hasan Basri, M.BA dan Prof. Dr. H. Marjuni, M.Pd.I. selaku Sekjend DPP IKAKAS Asadiyah.
Prof. Dr. H. Marjuni, M.Pd.I. selaku moderator mengatakan bahwa alumni pondok pesantren harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
“Alumni pondok pesantren harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, disamping pemahaman keagamaan maka perlu mengembangkan pemahaman yang luas tentang dinamika ekonomi, teknologi, dan perkembangan sosial agar dapat aktif di masyarakat,” terang Sekjend IKAKAS.
Lanjut Prof. Dr. H. Marjuni mengatakan, selain keahlian akademis, alumni pesantren juga perlu mengembangkan keterampilan soft skills.
“Alumni pesantren juga harus mengembangkan keterampilan soft skillsnya seperti kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim. Keterampilan ini sangat penting dalam dunia profesional dan sosial, tetap dalam koridor nilai-nilai moral dan etika. Alumni pesantren dihadapkan pada tekanan untuk tetap teguh pada nilai-nilai moral dan etika dalam menghadapi tantangan di dunia luar. Mereka perlu menemukan keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai tersebut dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan, pertemuan tersebut dihadiri pimpinan pondok se sulawesi selatan, profesional dan praktisi,” tutup Sekretaris LP2M.












