Mewarta.com, Gowa-Siapa sih yang tidak mengetahui apa itu sapu lidi. Sapu lidi merupakan alat yang biasa digunakan untuk membersihkan suatu tempat yang terbuat dari pelapah pohon kepala atau aren.
Di sisi lain, sapu lidi biasa dimaknai sebagai persatuan dan kesatuan, yang di mana ketika hanya satu lidi maka tidak memiliki kekuatan tetapi jika beberapa lidi diikat menjadi satu maka akan memiliki kekuatan yang tidak dapat dipatahkan. Sebagian orang banyak yang tidak mengetahui ini. Cobalah terapkan hal seperti ini dalam pekerjaan kita bersama rekan kerja.
Ketika kita bekerja sendiri, pastinya akan terselesaikan dengan sulit dan lama. Tetapi, ketika kita berkerja dengan bersama-sama maka suatu pekerjaan akan terasa lebih ringan sehingga cepat untuk terselesaikannya. Bersama lebih baik dari pada sendiri. Bukan berarti kita bergantung terhadap orang lain, hanya saja segala bentuk pekerjaan yang mana kala dikerjakan secara bersamaan maka pekerjaan tersebut akan terasa menjadi ringan dan kita akan lebih bersemangat dalam mengerjakannya.
Kehidupan kita dapat berjalan baik sebagaimana sebuah sapu lidi, jika kita mampu mempererat ikatannya. Disadari ataupun tidak, kita membentuk kumpulan berdasarkan ikatan tertentu. Umat Islam merupakan kumpulan dari para Muslim yang terikat oleh kesamaan akidah.
Maka dari itu, filosofi sapu lidi ini ada baiknya ketika diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai bentuk terjalinnya persatuan dan kesatuan serta bentuk gotong-royong dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan maupum kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Persatuan suatu bangsa dapat diperoleh hanya melalui kesadaran diri, diri siapa? Diri setiap insan! Maka sadarlah bahwa setiap bangsa memerlukan suatu persatuan guna membangun bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan bersinergi”