Mewarta.com, Bulukumba- Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menghadiri pelaksanaan aksi 3 Rembuk Stunting konvergensi percepatan penurunan Stunting di aula kantor Bappelitbangda Bulukumba, Rabu, 8 Maret 2023. Ia minta agar penurunan stunting dikerja bersama.
“Ayo keroyok. Semua terlibat ambil peran untuk penurunan angka Stunting di Bulukumba. Termasuk pengusaha-pengusaha yang ada di desa,” ujar bupati yang akrab disapa Andi Utta kepada puluhan kepala desa.
Meski Bulukumba adalah salah satu dari 12 kabupaten kota di Sulawesi Selatan yang mengalami penurunan, namun Ia mengatakan, angka Stunting di Bulukumba masih relatif tinggi.
“Angkanya baru turun dari 30 persen menjadi 28 persen. Ini masih harus kerja lebih keras lagi kalo bisa kita menurunkan sampai pada angka 20 persen,” pintanya.
“Jika semua pihak ambil peran, maka kita bisa percepat angka penurunan stunting. Jangan ragu bekerja untuk kepentingan masyarakat,” jelas Andi Utta.
Pada kegiatan Rembuk Stunting ini, Bupati Andi Utta melaunching “Celengan Stunting”. Gerakan celengan ini kata Andi Utta sebagai fundraising atau gerakan penggalangan dana dari masyarakat untuk berpartisipasi terhadap aksi penurunan angka Stunting.
Celengan Stunting, tambahnya hampir sama dengan program Bapak Asuh Stunting yang sama-sama memberi bantuan untuk penanganan Stunting. Celengan Stunting ini disiapkan di kantor-kantor, maupun di masjid.
Selain itu, Bupati Andi Utta juga meminta kepala desa yang menjadi lokus untuk serius menangani Stunting di wilayahnya.
“Saya ingin desa yang jadi lokus berkompetisi menurunkan Stunting. Desa yang terbaik akan diberi reward,’ kata bupati berlatar pengusaha ini.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Bulukumba, Andi Syamsul Mulhayat menyampaikan bahwa ada 8 aksi untuk percepatan penurunan Stunting di Bulukumba. Ia menyebut hari ini merupakan aksi ke-3.
“Ini aksi ke-3. Sebelumnya ada analisis situasi, serta rancangan rencana kegiatan,” katanya.
Menurutnya rembuk stunting wajib dilakukan di semua kabupaten/kota. Ia menyebut untuk forum OPD, pihaknya merencanakan pelaksanaannya pada 14 Maret 2023 mendatang, setelah Musrenbang tingkat kecamatan rampung.
“Tahun 2023 ini ada 25 lokus. Nanti di 2024 turun jadi 20 lokus. Gantarang tertinggi dengan 8 lokus,” jelas Syamsul Mulhayat.
Ia juga menyebut bahwa aksi penurunan Stunting menjadi perhatian bersama, baik seluruh OPD maupun tim sekretariat yang ada di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A).
“Untuk dana desa, kita juga sudah minta Pemerintah Desa menganggarkannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gattareng Abdul Hamid menyambut baik arahan bupati untuk betul-betul fokus dalam penanganan Stunting. Ia mengaku, pihaknya memang menganggarkan percepatan penurunan stunting melalui dana desa.
“Kita memang sudah anggarkan untuk pembelian susu, makanan bergizi dan lainnya,” tukasnya.